Selasa, 13 Mei 2008

Selamat datang duniaku... sebuah mimpi yang tercipta saat ku mulai bangun tidur hingga kembali memejamkan mata. Ku rindu akan datangnya pancaran cahaya kedamaian, begitu lama saat indah bersembunyi karena takut pada kegelapan. Dya yang selalu menuntunku menemukan peta hati, Dya yang membimbingku, yang tidak membiarkan diriku jatuh bersandarkan makhluk menjijikkan lainnya. Aku merasa hebat karenaNya. Menjadikan diri ini senantiasa bersemangat untuk mengalahkan datangnya kemunafikan...
Selamat datang jiwaku... kemanakah engkau saat ruh ini membutuhkan kasih sayang. Aku kesepian, merasa sendiri ditengah tutur kata penuh omong kosong yang dilontarkan sang pemohon untuk didengarkan. Seperti babi lumpur yang mengembik memohon untuk tidak dipanggang. Seperti anjing yang terbelenggu lehernya sehingga menurut kepada majikan. Ingin rasanya melihat begitu dalam, berusaha mengamati lebih jauh ada yang sedang dilakukanNya. Sedang apa Dya? Apa yang menghalangiNya untuk berkata "Kun Fayakun"...
Aku mencintaiNya... Sangat mencintaiNya... Hingga ku bingung menerka-nerka apakah aku diperhatikanNya. Sedangkan mataNya senang terhadap orang-orang memujiNya, menyembahNya, dan selalu memohon ampun terhadap diri mereka yang hina. Apakah aku seperti Ibrahim, atau haruskah aku seperti Muhammad yang menyendiri saat kebrengsekkan ada disekelilingnya. Aku tidak ingin seperti Musa yang menantang untuk bertemu denganMu. Aku yang selalu bersembunyi di dalam kekalutan. Berusaha tegar menatap saat nafasNya menerpa menghilangkan bau busuk ciptaanMu. Engkau sangat perkasa, aku terbatas dan tidak layak untuk mengujiMu. Menjauh... Dan mendekat... Membosankan...

1 komentar:

andi mengatakan...

trims, izin baca dan kutip, untuk job terjemah buku....